Laman

Minggu, 30 Juni 2013

Tahitian Noni untuk Gastritis dan Tukak Lambung/ Maag

Distribusi Tahitian Noni di LampungGastritis adalah Inflamasi mukosa lambung sedangkan Tukak Lambung adalah Lesi local mukosa lambung akibat tukak lambung akut (Gastritis Akut) dan menjadi kronik (Gastritis Kronis) jika sembuh akan membentuk jaringan fibrotik (Jaringan Parut) gastritis tukak dan tukak lamnung juga sering disebut penyakit Maag

Rabu, 26 Juni 2013

Minggu, 23 Juni 2013

Kamis, 20 Juni 2013

Terapi Tahitian Noni Untuk Asmabronkiale



Asmabronkiale adalah penyakit saluran napas berupa kontriksi bronkiolus akibat inflamasi kronik yang bersifat reversible yang disebabkan oleh hipersensitivitas bronkiolus.

Senin, 17 Juni 2013

Terapi Tahitian Noni untuk HIV-AIDS


HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh → melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga muda terinfeksi.
AIDS adalah gejala dari berbagai penyakit akibat sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat HIV.
Penularan: seksual, darah (suntik,transfusi),ibu ke anak saat hamil (Vertikal)

Jumat, 14 Juni 2013

Tahitian Noni untuk Demam Berdarah



Dengue Hemorrhagik Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue tipe 1-4, dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. 
·         Penularan: melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. 
·         Gejala: 
o   Demam tinggi mendadak. 
o   Dapat  menyebakan syok karena pendarahan. 
·         Dianogsa: Demam 
·         Laboratorium: 
o   Trombositopenia. 
o   Hematokrit meningkat. 
·         Terapi: Tahitian Noni Bioactive Beverage (TNBB) original /extra: 
o   Anti Virus
o   Antipiretik. 
o   Stimulasi sel megakariosit SST → meningkatkan jumlah trombosit 
o   Imunomodulator 
Ø  Masa inkubasi rata—rata 5-8 hari 
Ø  Virus hanya dapat hidup dalam sel yang hidup → sehingga harus bersaing dengan sel manusia terutama dalam kebutuhan protein → persaingan tersebut sangat tergantung pada daya tahan tubuh manusia.
Sebagai reaksi terhadap infeksi terjadi:
(1)    Aktivasi sistem komplemen sehingga dikeluarkan zat Anafilaktosin yang menyebabkan peningkatan permiabilitas kapiler sehingga terjadi perembesan plasma dari ruang intravaskular ke ekstravaskular.
(2)    Agregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjutan akan menyebabkan kelainan fungsi trombosit sebagai akibatnya akan terjadi mobilisasi sel trombosit muda dari sumsum tulang dan
(3)    Kerusakan sel endotel pembuluh darah akan merangsang atau mengaktivasi faktor pembekuan.

Patofisiologi DBD
-          Virus dengue → menimbulkan viremia → aktifkan complement → terjadi kompleks imun Antibodi – virus → melepaskan zat C3a, C5a, bradikinin, thrombin, Histamin → merangsang PGE2 di Hipotalamus → termo regulasi instabil yaitu hipertermia(demam) yang akan meningakatkan reabsorbsi Na+ dan air sehingga terjadi hipovolemi. ­(hipovolemi juga disebabkan oleh kebocoran plasma)
-          Komplek imun antibody – virus → agregasi trombosit sehingga terjadi gangguan fungsi trombosit → trombositopeni dan koagulopati.
-          Ketiga hal tersebut menyebabkan pendarahan berlebihan yang jika berlanjutan terjadi syok → kematian.

Gejala DBD
·         Demam tinggi mendadak, >38°C, 2-7 hari
·         Demam tidak dapat teratasi dengan penurun panas.
·         Mual, muntah, nafsu makan dan minum berkurang
·         Nyeri sendi, nyeri otot (pegal-pegal)
·         Nyeri kepala, pusing
·         Nyeri atau rasa panas di belakang bola mata
·         Wajah kemerahan
·         Nyeri perut
·         Konstipasi (sulit buang air besar) atau diare

Ø  DBD dibagi atas beberapa derajat, yaitu :
DHF derajat I :
Tanda-tanda infeksi virus, dengan menifestasi perdarahan yang tampak hanya dengan uji Torniquet positif.
DHF derajat II :
Tanfa infek virus dengan manifestasi perdarahan spontan (mimisan, bintik-bintik merah)

DHF derajat III :
disebut juga fase pre syok, dengan tanda DHF grade II namun penderita mulai mengalami tanda syok; kesadaran menurun, tangan dan kaki dingin, nadi terabah cepat dan lemah, tekanan nadi masih terukur.
DHF derajat IV :
Atau fase syok (disebut juga dengue syok syndrome/DSS), penderita syok dalam dengan kesadaran sangat menurun hinga koma, tangan dan kaki dingin dan pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan nadi tidak dapat terukur.
Diagnosa DBD
Diagnose ditegakkan berdasarkan:
1.       Gejala klinis.
2.       Pemeriksaan darah:
Menurut kriteria WHO (world Healt Organization) diagnosis DBD hanya dibuat berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium trombosit dan hematokrit.
-          Trombositopenia, yaitu jumlah trombosit <150.000/mmᶟ (normalnya 150-450 ribu/mmᶟ)
-          Hemokonsetrasi, yaitu pengentalan darah akibat perembesan plasma (komponen darah cair non seluler) → nilai hematokrit (Hct) meningkatkan 20% dari nilai normalnya.

Terapi Tahitian Noni Bioactive Beverage
Ø  Iridoid sebagai Zat bioactive utama Tahitian Noni Bioactive Beverage efek :
1.       Anti virus → atasi virus DBD
2.       Anti inflamasi yang poten → atasi kebocoran pembuluh darah → eleminasi syok.
Ø  Tahitian Noni Bioactive Beverage mengandung quersetin :
·         Menghambat aktivitas enzim reverse trancriptase yangf berarti menghambat pertumbuhan virus RNA.
·         Dapat menurunkan permeabilitas pembuluh darah.
·         Stimulasi jumlah sel hemopoetik terutama megakriosit sumsum tulang meningkatkan jumlah trombosit.
·         Aktivitas sistem komplemen dan sekresi TNF-Alfa oleh monosit dalam
·         Mekanisme penurunan permeabilitas pembuluh darah.
·         Tahitian Noni Bioactive Beverage berefek anti demam → atasi demam → atasi dehidrasi.
·         Tahitian Noni Bioactive Beverage memiliki 18 asam amino esensial yang bermanfaat untuk energi dan regenerasi sel sakit.
·         Tahitian Noni Bioactive Beverage sebagai Imunomudulator → meningkatkan imunitas tubuh.
·         Konsumsi  Tahitian Noni Bioactive Beverage dianjurkan konsumsi air 2-3 liter per hari.

Jumat, 07 Juni 2013

Terapi Tahitian Noni Untuk Hipertensi di Lampung



APA ITU HIPERTENSI ?
Ø  Hipertensi adalah suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic di atas tekanan darah normal

v  KLASIFIKASI :
SISTOLIK (S)   DIASTOLIK (D)

q  Normal : tekanan sistolik ≤120 mmHg--dan tekanan diastolik ≤80mmHg
·         Normal tinggi prehipertensi S : 120-139 D: 80-89
·         Hipertensi derajat 1 S : 140-159 D : 90-99
·         Hipertensi derajat 2 S : ≥160 D : ≥100
PENYEBAB HIPERTENSI
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi atas 2 :
1.       Hipertensi Primer
ü  Disebut juga hipertensi esensial.
ü  90-95% hipertensi jenis ini.
ü  Penyebabnya belum diketahui secara pasti.
ü  Diduga terkait dengan faktor herediter.
ü  Multifactor sebagai pemicu : stress, aktivasi saraf simpatis, merokok, alkohol, konsumsi garam, MSG, gaya hidup dan berat badan yang berlebihan atau obesitas.

2.       Hipertensi Sekunder
Ø  Hipertensi timbul akibat penyakit lain. Misal pada penyakit:
A.      Tumor Suprarenalis.
B.      Tumor Ginjal.
C.      Kelainan hormpnal : ‘hiperaldosTeronisme’
D.      Kelainan pembulu darah.
E.       Hiperkolesterol → Aterosklerosis
Gejala : sering tanpa gejala. Biasanya sakit kepala.
Tekanan darah dipengaruhi oleh dua hal : Curah jantung dan tahanan perifer.
Terapi Tahitian Noni Bioactive Beverage Original/ Extra/ Maxidoid :
·         Berefek ACE inhibitor (angiotensin convertin enzim) → curah jantung turun → tekanan darah turun.
·         Menurunkan tahapan perifer → menghambat aktivitas enzim COX-2 → mengatasi inflamasi → atasi penyempitan pembulu darah  → tekanan darah turun.
·         Kandungan Tahitian Noni scopoletin → mengelastiskan pembuluh darah
·         Menginduksikan produksi nitric oxide sel endotel → pembuluh darah elastik → vasodilatasi.

Keseimbangan tekanan darah ?
1.       Sistim syaraf : yang mengontrol pembuluh darah dan jantung.
2.       Ginjal : yang mengontrol volume cairan tubuh dan sistim reninangiotensin
RUMUS TEKANAN ARTERI
Tekanan Arteri = Curah Jantung x Tahanan perifer Total

KOMPLIKASI HIPERTENSI
1.       Stroke.
2.       Penyakit jantung koroner.
3.       Gagal Ginjal.
4.       Kelainan pada mata.

Tahitian Noni Menurunkan curah jantung ?
Menghambat enzim ACE dan enzim shimase (jalur alternative membentuk angiotensin II) → menghambat sistim R-A-A (Renin-Angiotensin-Aldosteron) → volume darah turun  → tahanan turun → tekanan darah turun
Tahitian Noni Menurunkan Tahanan Perifer ?
Mekanisme kerja Tahitian Noni:
a.       Pada penyempitan pembuluh darah oleh aterosklerosis
·         Menghambat aktifitas enzim COX-2
·         Menghambat pembentukan asam arakidonat
·         Menghambat pembentukan prostaglandin-2 (PGE-2)
·         Mengatasi inflamasi
ü  Menghambat aktivitas enzim 5-LOX dan 15-LOX
ü  Menghambat produksi asam arakidonat
ü  Menghambat lekotrin
ü  Mengurangi inflamasi

Bagaimana Tahitian Noni menurunkan tahanan perifer ?
Mekanisme kerja Tahitian Noni :
b.      Kandungan Tahitian Noni
Scopoletin → mengelastiskan pembuluh darah
c.       Menginduksikan produksi nitric Oxide sel- sel endotel   pembuluh darah elastis →vasodilatasi.