Laman

Senin, 17 Juni 2013

Terapi Tahitian Noni untuk HIV-AIDS


HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh → melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga muda terinfeksi.
AIDS adalah gejala dari berbagai penyakit akibat sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat HIV.
Penularan: seksual, darah (suntik,transfusi),ibu ke anak saat hamil (Vertikal)


Pemeriksaan lab: Elisa. 
  • Tes pertama HIV. 
  • Untuk deteksi antibodi dalam darah. 
  • Ab (+) → lanjut ke tes kedua. 
  • Tes dapat di lakukan bulan ke 3-6 dari mulai terpajan virus HIV.
PERIODE JENDELA : 3 Minggu – 6 Minggu 
Western bloting. 
Ø  Untuk memperkuat hasil tes Elisa. 
  • Deteksi protein spesifik pada individu terinfeksi HIV. 
  • Hasil Elisa + western Bloting → 99.9% akurat deteksi infeksi HIV. 
  • Untuk memperkuat haasil tes Elisa. 
  • Deteksi protein spesifik pada individu terinfeksi HIV. 
Khusus pemeriksaan CD4 bermanfaat untuk mengetahui kondisi imunitas penderita dan kondisi perbaikan setelah mendapat terapi.
Terapi Tahitian Noni: Original/ Extra/ Maxidoid:
  • Antivirus → menghambat enzim peptidase HIV-1. 
  • Imunomodulator : meningkatkan fagositosis dan sitotoksis → atasi infeksi oportunistik (bakteri, jamur dan virus) 
  • Meningkatkan energy dan reorganisasi sel
Paling dominan,85% HIV menular melalui hubungan seksual yang tidak aman dengan pasangan yang terinfeksi HIV. Cairan tubuh yang potensial menjadi media penularan HIV adalah : darah, air mani dan cairan vagina. Tropisma virus: virus dapat mengenal dan menempel pada sel jaringan tertentu: HIV pada CD4 yang terdapat pada gejala.


Menurut WHO gejala AIDS ada 4 stadium:

Stadium I: 
  • Asimptomatik 
  • Limfadenopati 
  • Kondisi penderita baik, aktivitas seperti biasa.
Stadium II:
  • BB menurun. 
  • Dermatitis, sariawan kronis, herpes zoster. 
  • Ispa, sinusitis kronis 
  • Limfadenopati generalisata persisten. 
  • Aktifitas normal.
Stadium III: 
  • Gejala AIDS Related Comples (ARC) 
  • BB menurun signifikan lebih 10% dalam 1 bulan. 
  • Demam berkepanjangan > 1 bulan. 
  • Diare kronis >1 bulan 
  • Kandidiasis oral 
  • Penurunan sistem imun : mudah lelah, infeksi TBC atau infeksi bakteri lainnya. 
Stadium IV:
  • BB turun drastic. 
  • Demam >1 bulan 
  • Diare kronis. 
  • Infeksi oportunistik : pneumonia, toksoplasmosis otak, infeksi cytomegalovirus hati dan limpan, herpes simpleks oral dan genital. 
  • Lifoma dan sarkoma Kaposi. 
  • Ensefalopati oleh HIV
DIAGNOSA
Diagnose ditegakkan berdasarkan:
A.      GEJALA KLINIS. 
  • Gejala Mayor:
    • Berat badan menurun
    • Diare kronis
    • Demam berkepanjangan
    • Penurunan kesadaran
    • Demensia / HIV Ensefalopati 
  • Gejala Minor:
    • Batuk menetap lebih dari 1 bulan
    • Dermatitis generalisata
    • Herpes zoster multi segmental dan herpes
    • Zoster berulang
    • Kandidias orofaringeal
    • Herpes simpleks kronis progresif
    • Limfadenopati generalisata
    • Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita 
Retinitis virus sitomegalo
Diagnosa dianggap positif AIDS apabila : penderita dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila tes HIV positif disertai sekurang-kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor.
TERAPI
Hasil uji klinik terhadap 11 pasien yang terinfeksi HIV:
  1. Setelah diberi obat antiretroviral selama 6 bulan → tidak memberikan hasil yang baik. 
  2. Setelah diberi kombinasi fitomedika Tahitian Noni selama 16 minggu terjad:
    • Peningkatan CD4 dari 184 sel/mmᶟ menjadi 250 sel/mmᶟ (35,86%)
    • Median HIV-1 RNA plasma 18.586 kopi/ml menjadi < 50 kopi/ml (85,71%) 
  3. Terjadi perbaikan gejala klinis pada semua pasien dan peningkatan kualitas hidup 94,59% 
  4. Tidak terjadi efek toksik.
Tahitian Noni dengan kandungan iridoid yang utama memiliki efek: 
  1. Memperbaiki sel-sel yang rusak, meningkatkan energi dan reorganisasi sel. 
  2. Menghambat enzim peptidase HIV-1 (enzim peptidase diperlukan oleh HIV untuk replikasi)
  3. Imunomodulator : meningkatkan fagositosis dan sitotoksis → atasi infeksi oportunistik (bakteri, Jamur dan virus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar