Asmabronkiale adalah
penyakit saluran napas berupa kontriksi bronkiolus akibat inflamasi kronik yang bersifat reversible yang disebabkan oleh
hipersensitivitas bronkiolus.
- Gejala: Sesak napas → mengiik.
- Penyebab: Genetik, Arlegi, Stress dan Infeksi
- Asma bronkiale adalah penyakit gangguan saluran napas yang ditandai dengan kontriksi bronkiolus yang disebabkan oleh inflamasi kronik yang bersifat reversible akibat hipersensitivitas bronkiolus.
- Terapi Tahitian Noni Original/extra/Maxidoid:
- Inhibisi enzim Cox-2, 5-Lox dan 15-Lox → atasi inflamai saluran napas → atasi sesak.
- Inhibisi enzim posfordiesterase = PDE.
- Akan meningkatkan c.AMP → mengontrol pelepasan lgE dan sekresi histamin menjadi normal.
- Regulasi INOS (NO sintase teriduksi) → produksi NO → vasodilatasi bronkus → sesak reda.
PENYEBAB PENYAKIT
ASMA ?
Faktor Pencetus Asma:
- Faktor genetikl.
- Alergen inhaler: Debu.
- Allergen makanan: Ikan.
- Oksidan: polutan udara knalpot, asap tembakau, bahana kimia (cat, minyak tanah, bensin dan pengharum).
- Infeksi: Virus, bakteri, jamur.
- Obat-obatan: Vaksin, penisilin, aspirin, obat anastesi
- Mekanisme pencetus: Tertawa, perubahan suhu tubuh , pengerahan tenaga (lelah)
- Stress psikologis.
ALERGEN:
- Ag I → Saluran napas (bronkiolus) sensitasi sel B → sel plasma sekresi lge (difiksasi oleh Mast sel).
- Ag II → Salura napas (bronkiolus) → reaksi Ag-Ab(lgE) → sel Mast sekresi.
Mediator Prime:
HISTAMIN, ECF (eosinofil kemotaksis faktor), NCF (Netrofil
Kemotaksis Faktor).
- HISTAMIN → Kontriksi bronkiolus, hipersekresidan edemadinding dalam bronkiolus.
- ECF & NCF → Sel inflamasi berdatangan → INFLAMASI.
SRS-A (Slow Reacting Subtance – Anapylaxis) leukotrien,
Prostaglandin, Tromboksan dan Faktor agregasi trombosit.
→ Meneruskan efek Histamin → sesak berkepanjangan → agregasi
trombosit → EOSINOFIL → induksi inflamasi, hipersekresi mukus dan menghambat
gerakan silia bronkus → INFEKSI.
Stress & Emosi
Otak (Pusat Emosi)
↓
N. Vagus (Nervus X
bersifat non adrenergik)
↓
Parasimpatis
↓
Neropeptida
↓
Otot polos paru
(bronkiolus)
↓
Kontriksi dan
hipersekresi bronkus
↓
S E S A K
APA GEJALA ASMA ?
Gejala asma ditentukan oleh:
A. Hipersekresi → dahak sumbat saluran napas
B. Edema (inflamasi) bronkiolus
A. Hipersekresi → dahak sumbat saluran napas
B. Edema (inflamasi) bronkiolus
- → Batuk-batuk → sesak → mengigil
- Lab Alergen : Eosinofil darah meningkat, lgE meningkat.
- Lab Non Alergen : Eosinofil dan lgE → Normal
Bila tidak cepat diatasi dapat menjadi → stadium lanjut ini bisa berubah
menjadi → STATUS ASMATIKUS:
serangan asma yang luar biasa beratnya.
Obat-obatan
yang biasanya efektif meredakan serangan, kini tidak ampuh lagi.
Penyebab Status
Asmatikus:
- Pemakaian obat-obatan golongan beta 2 adrenergik (spray & inhalasi) dengan dosis tinggi dan waktu lama. Karena obat-obat ini membuat penderita rentan terhadap faktor pencetusnya.
- Penderita kena ISPA/ISPB.
- Faktor pencetus di lingkungan, pola hidup berisiko (stress).
Terapi Tahitian
Noni
Fungsi sel diatur oleh:
1. Gen = Tercapai keadaan homeostatis
2. Enzim = Tercapai keadaan homeostatis
1. Gen = Tercapai keadaan homeostatis
2. Enzim = Tercapai keadaan homeostatis
Tahitian Noni Bioactive Beverage → Mentritmen dengan
meregulasi kedua poin di atas dan antioksida.
MEKANISME KERJA TAHITIAN NONI
Mekanisme kerja Tahitian Noni bertindak sebagai:
- Regulasi GenPada proses inflamasi dan proses alergi →
transkipsi gen NFkB (Nukleus Faktor Kafa B)
NFkB: Transkripsi gen mediator → proinflamasi & protrombus → ekspresi:
- Eukosanoid
- Sitokin
- Siklus sel
- Molekul efektor
b. Inhibisi Sitokin, Sitokin stimulasi → IL- & TNFa (secara berlebihan) → pemicu inflamasi IL-6 → mediator yang menginduksi Cox-2 secara berlebihan. TNFa → meningkatkan kerusakan jaringan.
Tahitian Noni → Menghambat pelepasan sitokin oleh sel inflamasi. → menghambat TACE (Tumor Necrosis Factor Converting Ezyme)
→ Tidak terbentuk TNFa
- Regulasi
Enzim
- Inhibisi enzim mikrosomal → Cox-2, 5-Lox dan 15-Lox. Tahitian Noni Bioactive Beverage : Neoligna, Ligna, Flavonal, Pinoresinol, Skopoletin, Koumarin dan Aromatik Vanili.
- Inhibis Enzim Posfordiesterase = PDE.
Inhibisis PDE → Akan meningkatkan c.AMP → mengontrol pelepasan lgE dan sekresi histamin menjadi normal. - Aktivasi reseptor B adrenergik → mengaktivasi enzim adenilil siklase → aktivitas c.AMP → relaksasi otot polos saluran napas.
- Regulasi INOS (No Sintase Teriduksi) → aktivasi enzim NO sintase → produksi NO → vasodilatasi bronkus → sesak reda.
Mekanisme kerja Tahitian Noni bertindak sebagai:
- Imunomodulasi
a. Imun seluler:- Sel T → aktivasi makrofag
- Limfosit sitotoksis
- Sitokin IL-12: Aktivasi sel NK (Natural Killer) memacu produksi sel T helper.
- Antimikroba : Etanol, Metanol, Etil Asetat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar